WARTA NUSANTARA – Moskow – Perdana Menteri Slovakia, Robert Fico, menjadi target serangan bersenjata di kota Handlova pada Rabu. Seorang pria bersenjata menembaknya beberapa kali, namun Fico masih selamat. Pemerintah Rusia berharap agar Fico cepat pulih dari serangan tersebut. Maria Zakharova, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, mengutuk serangan tersebut pada sebuah acara wawancara dengan jurnalis Vladimir Soloviev pada Rabu malam.
Meskipun Slovakia adalah anggota NATO, Fico telah memilih untuk tetap netral dalam konflik antara Rusia dan Ukraina. Sikapnya ini menyebabkan konflik dengan pihak Barat, termasuk di dalam negerinya sendiri. Zakharova menyebut Fico sebagai “sahabat Rusia” dan memuji keberaniannya dalam menghadapi tekanan dari berbagai pihak.
Zakharova menyoroti retorika kebencian yang menyertai upaya pembunuhan tersebut, yang menurutnya merajalela di media yang didominasi oleh narasi pro-Ukraina. Dia mengaitkan hal ini dengan apa yang dikecam Moskow sebagai narasi Russofobia yang disebarkan oleh Barat selama bertahun-tahun.
Pendukung Fico, termasuk Wakil Ketua Parlemen Lubos Blaha, menyalahkan media liberal dan oposisi politik atas suasana yang memungkinkan terjadinya serangan tersebut. Partai oposisi terbesar di Slovakia, Progressive Slovakia, membatalkan rencana protes mereka setelah insiden tersebut.
Menurut Wakil Perdana Menteri Slovakia, Robert Kalinak, tidak diragukan lagi bahwa serangan terhadap Fico memiliki motif politik. Sebuah video yang diterbitkan oleh TA3 News Slovakia menunjukkan tersangka penyerang, yang mengatakan kepada polisi bahwa dia menembak Fico karena tidak setuju dengan kebijakan pemerintahnya. Tersangka tersebut diidentifikasi oleh beberapa media sebagai Juraj Cintula, yang diduga merupakan seorang penyair dan pendiri Asosiasi Penulis Slovakia serta pendukung partai Progressive Slovakia.
