Posted in

Viral Video Ibu Dan Anak Kecil Baju Biru

WARTA NUSANTARA -Baru-baru ini beredar video viral di media sosial yang memperlihatkan adegan tak biasa antara seorang ibu dan anaknya yang masih kecil. Sang ibu yang berpakaian serba hitam terlihat memegang celana sang anak, sedangkan sang anak mengenakan kemeja berwarna biru. Anak yang diperkirakan berusia sekitar 5-7 tahun itu tampaknya lecehkan oleh ibunya.

Video tersebut telah memicu kemarahan di kalangan netizen, yang kemudian mengutuk tindakan ibu tersebut di media sosial. Sang ibu, yang diidentifikasi sebagai Hanny atau Raihany, dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anaknya sendiri demi keuntungan finansial. Kabarnya, Hanny dijanjikan uang Rp 15 juta oleh orang tak dikenal di Facebook untuk membuat video viral bersama anaknya.

Dalam video tersebut terlihat anak Hanny yang mengenakan baju kaos biru dianiaya ibunya. Netizen terkejut dan marah dengan video tersebut, dan banyak yang menyerukan penangkapan ibu tersebut. Polisi kemudian mengambil tindakan dan menangkap Hanny.

Hanny, berusia 22 tahun dan lahir di Tangerang, Banten pada tahun 2002, dikenal sebagai influencer media sosial dengan lebih dari 1 juta pengikut di Instagram. Dia juga aktif di TikTok, di mana dia memposting beberapa video bersama putranya.

Insiden ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai prevalensi kekerasan terhadap anak dan perlunya kesadaran dan perlindungan yang lebih besar bagi anak-anak. Polisi telah meyakinkan bahwa mereka akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi anak tersebut dan membawa pelakunya ke pengadilan.

Dalam berita terkait, influencer media sosial populer Yolo Ine telah angkat bicara mengenai insiden tersebut, menyerukan kesadaran dan tindakan yang lebih besar untuk melindungi anak-anak dari pelecehan. Yolo Ine pun meminta fakta lengkap kasus tersebut diungkapkan polisi.

Sementara itu, ayah anak tersebut dilaporkan bekerja sama dengan pihak berwenang dan meminta bantuan untuk menyelamatkan putranya. Anak tersebut saat ini dirawat oleh pihak berwenang dan mendapat dukungan dari Lembaga Perlindungan Anak (PPA).

Insiden ini menyoroti pentingnya melindungi anak-anak dari pelecehan dan memastikan bahwa mereka aman dan terlindungi. Hal ini merupakan pengingat yang jelas bahwa kekerasan terhadap anak dapat terjadi di keluarga mana pun dan sangat penting untuk mengambil tindakan untuk mencegahnya.

Kekerasan seksual terhadap anak adalah salah satu masalah yang paling serius dan kompleks di dunia. Anak-anak sering menjadi korban kekerasan oleh orang-orang terdekat, seperti ibu, ayah, adik, kakak, saudara, dan sebagainya. Kekerasan ini dapat terjadi dalam berbagai bentuk, seperti pelecehan fisik, verbal, atau seksual.

Data menunjukkan bahwa kebanyakan pelaku kekerasan pada anak adalah orangtuanya sendiri. Orangtuanya memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan anak, dan mereka harus menjadi pelindung dan penjaga anak. Namun, ada beberapa kasus di mana orangtuanya sendiri yang menjadi pelaku kekerasan pada anak.

Infografis yang dibagikan oleh KPAI menunjukkan bahwa peran ayah kandung sebagai pelindung dalam keluarga, namun pada faktanya, ayah kandung menempati posisi tertinggi sebanyak 9,6 persen pada kasus-kasus kekerasan yang terjadi di lingkungan keluarga. Sementara, persentase ibu kandung yang menjadi pelaku kekerasan pada anak adalah 6,1 persen. Tidak jauh berbeda dengan ayah kandung.

Tinggalkan Balasan